Analisis Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dalam Pembinaan Keterampilan Mengajar Guru (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah se-Kota Malang)

Banyumili Travel
Senin, 25 Maret 2024


ABSTRAK

 

Rukiyani Lulik Hartatik, 2007. Magister Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang. Analisis Pelaksanaan Supervisi Pengajaran dalam Pembinaan Keterampilan Mengajar Guru (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah se-Kota Malang). Dra. Hj. Lise Chamisijatin, M.Pd.1), Dra. Hj. Nurul Zuriah, M.Si.2)

 

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Pelaksanaan supervisi kelas dalam pembinaan keterampilan mengajar guru di SMP Muhammadiyah se-Kota Malang, (2) Pelaksanaan supervisi klinis dalam pembinaan keterampilan mengajar guru di SMP Muhammadiyah se-Kota Malang, dan (3) Upaya apa saja yang dilakukan kepala sekolah dalam pembinaan keterampilan mengajar guru di SMP Muhammadiyah se-Kota Malang.

Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penilitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Informan dan Sampel Penelitian adalah 5 kepala sekolah dan 5 guru masing-masing SMP Muhammadiyah di wilayah Kota Malang. Teknik pengambilan data untuk pendekatan kualitatif menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Sedangkan pengumpulan data dengan pendekatan kuantitatif  dengan menggunakan angket

Hasil penelitian menunjukkan bahwa:

            Supervisi pengajaran menurut kepala sekolah diperoleh modus (Mo) 3.28, median (Me) 3.44, nilai rata-rata (Mean) 3.489, dan standar deviasi (s) 0.2056.  sedangkan supervisi pengajaran menurut guru diperoleh modus (Mo) 3.28, median (Me) 3.44, nilai rata-rata (Mean) 3.489, dan standar deviasi (s) 0.2056.

            Prosedur pelaksanaan supervisi kelas terdiri atas: (1) Tahap Persiapan, meliputi; (a) menyiapkan instrumen dan (b) menyiapkan jadwal bersama, (2) Tahap Pelaksanaan, yaitu pelaksanaan observasi supervisi kepala sekolah, (3) Tahap Pelaporan, meliputi;  (a) mengidentifikasi hasil pengamatan pada saat observasi di kelas, (b) menganalisis hasil supervisi, (c) mengevaluasi bersama antara kepala sekolah dan guru, dan (d) membuat catatan hasil supervisi yang didokumentasikan sebagai laporan, dan  (4) Tahap Tindak lanjut, meliputi; (a) mendisukusikan dan membuat solusi bersama, (b) memberitahukan hasil pelaksanaan kunjungan kelas,  dan (c) mengkomunikasikan kepada guru. Sedangkan pelaksanaan supervisi klinis belum berjalan secara optimal.

            Upaya yang dilakukan oleh kepala sekolah adalah memahami dan memecahkan masalah-masalah proses belajar-mengajar dan membantu guru memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari dalam melaksanakan tugas pokoknya. Mengikutsertakan kegiatan yang dilakukan di Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), KKG, maupun di PKG menyangkut teknis-edukatif yang ditujukan untuk memperbaiki proses belajar-mengajar