PANDUAN SEKRETARIAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Sehubungan dengan hal tersebut Menteri Pendidikan Nasional menetapkan Peraturan Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan untuk mengatur pelaksanaan uji kompetensi guru. Uji kompetensi tersebut dilakukan melalui penilaian portofolio untuk memperoleh sertifikat pendidik. Jakarta, Agustus 2007 Bahrul Hayat, Ph.D. DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. 7 PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO A.Pengertian dan Fungsi B.Komponen Portofolio Kualifikasi akademik yaitu tingkat pendidikan formal yang telah dicapai sampai dengan guru agama/bidang studi agama mengikuti sertifikasi, baik pendidikan gelar (S1, S2, atau S3) maupun nongelar (D4 atau Post Graduate diploma), baik di dalam maupun di luar negeri. Bukti fisik yang terkait dengan komponen ini dapat berupa ijazah atau sertifikat diploma. C.Pengisian Istrumen Portofolio D.Penyusunan Portofolio Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan portofolio adalah sebagai berikut. Lampiran 1: Contoh Sampul/Cover Dokumen Portofolio DOKUMEN PORTOFOLIO Disusun Muhammad Yusuf MTs NEGERI TEMPEL 2007 Lampiran 2: Contoh Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman … Lampiran 3: Contoh Pemberian Kode Dokumen Portofolio. Contoh 1: b. c. d. e. Foto kopi ijazah S1 diberi kode: 1.b dan pada Ijazah S2 diberi kode: 1.d Contoh 2: 2) 3) Piagam Satya Lencana Kesetiaan 10 Tahun diberi kode: 10.a.1) dan pada Piagam/Sertfikat/Surat Keputusan menjadi Guru Berprestasi tingkat kabupaten diberi kode: 10.a.2) TIM PENYUSUN Prof. Dr. Muchlas Samani (Direktur Ketenagaan Ditjen Dikti)
PENYUSUNAN PORTOFOLIO
SERTIFIKASI GURU AGAMA/BIDANG STUDI AGAMA DALAM JABATAN
DEPARTEMEN AGAMA
2007
KATA PENGANTAR
Untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional tersebut, disusunlah panduan penyusunan portofolio. Panduan ini memuat pengertian portofolio, komponen portofolio, cara pengisian instrumen portofolio, dan cara penyusunan dokumen portofolio. Dengan adanya panduan ini diharapkan dapat memperlancar pelaksanaan sertifikasi guru agama/bidang studi agama dalam jabatan.
Terima kasih kepada Tim Sertifikasi Guru Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK), Tim Sertifikasi Departemen Agama serta pihak lain yang telah berpartisipasi dalam pengembangan Pedoman Sertifikasi bagi Guru Agama/Bidang Studi Agama dalam Jabatan dan Instrumen Portofolio beserta perangkatnya.
Pgs. Direktur Jenderal Pendidikan Islam
NIP
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………
PANDUAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO ………………………………………..
A.Pengertian dan Fungsi Portofolio …………………………………………….
B.Komponen Portofolio ……………………………………………………………
C.Pengisian Instrumen Portofolio ………………………………………………
D.Penyusunan Portofolio …………………………………………………………
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1: Contoh Sampul/Cover Halaman Judul ………………………….
Lampiran 2: Contoh Daftar Isi ……………………………………………………
Lampiran 3: Contoh pemberian Kode Dokumen Portofolio ………………..
i
iii
1
1
2
4
5
8
9
SERTIFIKASI BAGI GURU AGAMA/BIDANG STUDI AGAMA
DALAM JABATAN
Portofolio adalah bukti fisik (dokumen) yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi yang dicapai dalam menjalankan tugas profesi sebagai guru dalam interval waktu tertentu. Dokumen ini terkait dengan unsur pengalaman, karya, dan prestasi selama guru yang bersangkutan menjalankan peran sebagai agen pembelajaran (kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional, dan sosial). Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi: (1) kualifikasi akademik, (2) pendidikan dan pelatihan, (3) pengalaman mengajar, (4) perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, (5) penilaian dari atasan dan pengawas, (6) prestasi akademik, (7) karya pengembangan profesi, (8) keikutsertaan dalam forum ilmiah, (9) pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan (10) penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dan keagamaan.
Fungsi portofolio dalam sertifikasi guru (khususnya guru dalam jabatan) untuk menilai kompetensi guru dalam menjalankan tugas dan perannya sebagai agen pembelajaran. Kompetensi pedagogik dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran. Kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial dinilai antara lain melalui dokumen penilaian dari atasan dan pengawas. Kompetensi profesional dinilai antara lain melalui dokumen kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, dan prestasi akademik.
Portofolio juga berfungsi sebagai: (1) wahana guru untuk menampilkan dan/atau membuktikan unjuk kerjanya yang meliputi produktivitas, kualitas, dan relevansi melalui karya-karya utama dan pendukung; (2) informasi/data dalam memberikan pertimbangan tingkat kelayakan kompetensi seorang guru, bila dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan; (3) dasar menentukan kelulusan seorang guru yang mengikuti sertifikasi (layak mendapatkan sertifikat pendidikan atau belum); dan (4) dasar memberikan rekomendasi bagi peserta yang belum lulus untuk menentukan kegiatan lanjutan sebagai representasi kegiatan pembinaan dan pemberdayaan guru.
Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru Dalam Jabatan, komponen portofolio meliputi:
1.kualifikasi akademik,
2.pendidikan dan pelatihan,
3.pengalaman mengajar,
4.perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,
5.penilaian dari atasan dan pengawas,
6.prestasi akademik,
7.karya pengembangan profesi,
8.keikutsertaan dalam forum ilmiah,
9.pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan
10.penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dan keagamaan.
Pendidikan dan Pelatihan yaitu pengalaman dalam mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka pengembangan dan/atau peningkatan kompetensi dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik komponen ini dapat berupa sertifikat, piagam, atau surat keterangan dari lembaga penyelenggara diklat.
Pengalaman mengajar yaitu masa kerja guru agama/bidang studi agama dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik pada satuan pendidikan tertentu sesuai dengan surat tugas dari lembaga yang berwenang (dapat dari pemerintah, dan/atau kelompok masyarakat penyelenggara pendidikan). Bukti fisik dari komponen ini dapat berupa surat keputusan/surat keterangan yang sah dari lembaga yang berwenang.
Perencanaan pembelajaran yaitu persiapan mengelola pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam kelas pada setiap tatap muka. Perencanaan pembelajaran ini paling tidak memuat perumusan tujuan/kompetensi, pemilihan dan pengorganisasian materi, pemilihan sumber/media pembelajaran, skenario pembelajaran, dan penilaian hasil belajar. Bukti fisik dari sub komponen ini berupa dokumen perencanaan pembelajaran (RP/RPP/SP) yang diketahui/ disahkan oleh atasan.
Pelaksanaan pembelajaran yaitu kegiatan guru agama/bidang studi agama dalam mengelola pembelajaran di kelas. Kegiatan ini mencakup tahapan pra pembelajaran (pengecekan kesiapan kelas dan apersepsi), kegiatan inti (penguasaan materi, strategi pembelajaran, pemanfaatan media/sumber belajar, evaluasi, penggunaan bahasa), dan penutup (refleksi, rangkuman, dan tindak lanjut). Bukti fisik yang dilampirkan berupa dokumen hasil penilaian oleh kepala sekolah dan/atau pengawas tentang pelaksanaan pembelajaran yang dikelola oleh guru dengan format terlampir.
Penilaian dari atasan dan pengawas yaitu penilaian atasan terhadap kompetensi kepribadian dan sosial, yang meliputi aspek-aspek: ketaatan menjalankan ajaran agama, tanggung jawab, kejujuran, kedisiplinan, keteladanan, etos kerja, inovasi dan kreativitas, kemamampuan menerima kritik dan saran, kemampuan berkomunikasi, dan kemampuan bekerjasama dengan menggunakan Format Penilaian Atasan terlampir.
Prestasi akademik yaitu prestasi yang dicapai guru agama/bidang studi agama, utamanya yang terkait dengan bidang keahliannya yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Komponen ini meliputi lomba dan karya akademik (juara lomba atau penemuan karya monumental di bidang pendidikan atau nonkependidikan), pembimbingan teman sejawat (instruktur, guru inti, tutor), dan pembimbingan siswa kegiatan ekstra kurikuler (pramuka, drumband, mading, karya ilmiah remaja-KIR). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat penghargaan, surat keterangan atau sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga/panitia penyelenggara.
Karya pengembangan profesi yaitu suatu karya yang menunjukkan adanya upaya dan hasil pengembangan profesi yang dilakukan oleh guru. Komponen ini meliputi buku yang dipublikasikan pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau nasional; artikel yang dimuat dalam media jurnal/majalah/buletin yang tidak terakreditasi, terakreditasi, dan internasional; menjadi reviewer buku, penulis soal EBTANAS/UN; modul/buku cetak lokal (kabupaten/kota) yang minimal mencakup materi pembelajaran selama 1 (satu) semester; media/alat pembelajaran dalam bidangnya; laporan penelitian tindakan kelas (individu/kelompok); dan karya seni (patung, rupa, tari, lukis, sastra, dll). Bukti fisik yang dilampirkan berupa surat keterangan dari pejabat yang berwenang tentang hasil karya tersebut.
Keikutsertaan dalam forum ilmiah yaitu partisipasi dalam kegiatan ilmiah yang relevan dengan bidang tugasnya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai pemakalah maupun sebagai peserta. Bukti fisik yang dilampirkan berupa makalah dan sertifikat/piagam bagi nara sumber, dan sertifikat/piagam bagi peserta.
Pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial yaitu pengalaman guru menjadi pengurus organisasi kependidikan dan sosial dan atau mendapat tugas tambahan. Pengurus organisasi di bidang kependidikan antara lain: pengurus PGRI, Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI), Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI), Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN), Ikatan Sarjana Manajemen Pendidikan Indoensia (ISMaPI), dan asosiasi profesi kependidikan lainnya. Pengurus organisasi sosial antara lain: ketua RT, ketua RW, ketua LMD/BPD, dan pembina kegiatan keagamaan. Mendapat tugas tambahan lain: kepala sekolah, wakil kepala sekolah, ketua jurusan, kepala lab, kepala bengkel, kepala studio. Bukti fisik yang dilampirkan adalah surat keputusan atau surat keterangan dari pihak yang berwenang.
Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan dan keagamaan yaitu penghargaan yang diperoleh karena guru agama/bidang studi agama menunjukkan dedikasi yang baik dalam melaksanakan tugas dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil, lokasi/geografis), kualitatif (komitmen, etos kerja), dan relevansi (dalam bidang/rumpun bidang), baik pada tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional. Bukti fisik yang dilampirkan berupa fotokopi sertifikat, piagam, atau surat keterangan.
1.Identitas guru peserta sertifikasi. Identitas guru peserta sertifikasi, meliputi: nama (lengkap dengan gelar akademik), nomor peserta, NIP/NIK, pangkat/golongan, jenis kelamin, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir, akta mengajar, sekolah tempat tugas (nama, alamat, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nomor telepon, e-mail, nomor statistik sekolah/madrasah), guru matapelajaran/guru kelas, dan beban mengajar perminggu. Pangkat dan golongan bagi guru non-PNS mengikuti aturan yang telah ditetapkan. Halaman identitas ini ditandatangani oleh penyusun dan disahkan oleh Kepala Sekolah/Madrasah dan Pengawas Pendidikan setelah portofolio selesai disusun.
2.Daftar isi. Peserta sertifikasi perlu melengkapi dokumen portofolio dengan daftar isi agar memudahkan tim penilai (asesor) dalam melaksanakan tugasnya. Daftar isi ini menjelaskan tentang nama komponen dan di halaman berapa komponen tersebut disusun.
3.Dokumen portofolio. Dokumen portofolio ini memuat sepuluh komponen portofolio yang di dalam instrumen ditampilkan dalam bentuk tabel. Peserta sertifikasi diminta untuk mengisi tabel tersebut sesuai dengan pengalaman dan hasil karya yang dimiliki secara jujur dan bertanggung jawab. Peserta juga diminta melampirkan bukti-bukti fisik berupa dokumen dan/atau hasil karya sesuai dengan yang dituliskan dalam tabel. Untuk dokumen-dokumen seperti sertifikat/ piagam/surat keterangan dapat berupa foto kopi dokumen-dokumen tersebut yang telah dilegalisasi oleh atasan. Untuk dokumen foto kopi ijazah/akta mengajar harus dilegalisasi oleh perguruan tinggi yang mengelaurkannya atau oleh Direkktorat Jenderal Pendidikan Tinggi untuk ijazah luar negeri.
4.Penutup. Komponen penutup ini berisi pernyataan dari penyusun dan pemilik dokumen yang memuat tentang jaminan keaslian dan tidak melanggar kode etik dalam membuat dan atau mendapatkannya. Di samping itu, pernyataan juga berisi kesiapan menerima sanksi atas pelanggaran yang terkait dengan hak cipta, apabila ditemukan atau di kemudian hari ditemukan bukti terjadinya pelanggaran.
Bukti fisik atau dokumen disusun dengan urutan sebagai berikut.
1.Halaman sampul
2.Daftar isi
3.Instrumen portofolio, yang meliputi: (a) identitas peserta dan pengesahan, dan (b) komponen portofolio yang telah diisi.
4.Bukti fisik atau dokumen portofolio, yang meliputi komponen sebagai berikut.
a.Kualifikasi Akademik
b.Pendidikan dan Pelatihan
c.Pengalaman Mengajar
d.Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
e.Penilaian dari Atasan dan Pengawas
f.Prestasi Akademik
g.Karya Pengembangan Profesi
h.Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah
i.Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial
j.Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan dan Keagamaan
1.Setiap bukti fisik hanya boleh digunakan untuk satu komponen portofolio.
2.Setiap bukti diberi kode di pojok kanan atas, sesuai dengan pernomoran pada instrumen portofolio (contoh terlampir).
3.Setiap pergantian komponen portofolio diberi kertas berwarna sebagai pembatas
4.Dokumen portofolio dibendel (dijilid) dan dibuat rangkap dua.
Oleh:
SLEMAN
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………
INSTRUMEN PORTOFOLIO YANG TELAH DIISI …………………………….
1.Halaman Identitas dan Pengesahan ………………………………………
2.Komponen Portofolio …………………………………………………………
BUKTI FISIK (DOKUMEN PORTOFOLIO) …………………………………….
1.Kualifikasi Akademik …………………………………………………………
2.Pendidikan dan Pelatihan …………………………………………………..
3.Pengalaman Mengajar ………………………………………………………
4.Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran …………………………
5.Penilaian dari Atasan dan Pengawas …………………………………….
6.Prestasi Akademik ……………………………………………………………
7.Karya Pengembangan Profesi ……………………………………………..
8.Keikutsertaan dalam Forum Ilmiah ………………………………………
9.Pengalaman Menjadi Pengurus Organisasi di Bidang Kependidikan dan Sosial ……………………………………………………………………….
10.Penghargaan yang Relevan dengan Bidang Pendidikan dan Keagamaan ……………
1
2
2
3
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
1.Kualifikasi akademik
Tuliskan riwayat pendidikan Bapak/Ibu pada Tabel di bawah ini.
NO.
JENJANG
PERG. TINGGI
FAKULTAS
JURUSAN/ PRODI
TAHUN LULUS
SKOR
(diisi penilai)
a.
D4
S1
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
Fak. Tarbiyah
Pendidikan Agama Islam
1999
Post Grad. Diploma
S2
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
PPs
Pendidikan Islam
2006
S3
10. Penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
a. Penghargaan
Apabila bapak/Ibu pernah menerima penghargaan di bidang pendidikan, isilah tabel berikut ini.
NO.
JENIS PENGHARGAAN
PEMBERI PENGHARGAAN
TINGKAT *)
TAHUN
SKOR
(diisi penilai)
1)
Satya Lencana Kesetiaan 10 Tahun
Presiden RI
Nasional
1993
Guru Teladan
Bupati Bantul DIY
Kabupaten
1997
Dst.
Prof. Dr. Zamroni (Direktur Profesi Pendidik Ditjen PMPTK)
Prof. Dr. H. A. Mukhadis (Ketua Tim Sertifikasi/UM)
Dr. Ismet Basuki (Sekretaris Tim Sertifikasi/Unesa)
Prof. Dr. Djoko Kustono (Anggota Tim Sertifikasi/UM)
Dr. Badrun Karto Wagiran (Anggota Tim Sertifikasi/UNY)
Drs. Suyud, M.Pd. (Anggota Tim Sertifikasi/UNY)
Dr. Yatim Riyanto (Anggota Tim Sertifikasi/Unesa)
Drs. E. Nurzaman A.M, Msi, MM (Direktorat Profesi Pendidik)
Drs. Suparno, MPd (Direktorat Profesi Pendidik)
Dra. Dian Mahsunah, MPd (Direktorat Profesi Pendidik)
Dra. Maria Widiani, MA (Direktorat Profesi Pendidik)
Dra. Santi Ambarrukmi, MEd (Direktorat Profesi Pendidik)
Suharno, SE, MSi (Direktorat Profesi Pendidik)
Drs. Affandi Mochtar, M.A. (Direktorat Pendidikan Tinggi Islam)
Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A. (UIN Jakarta)
Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. (UIN Yogyakarta)
Drs. Nur Hamim, M.A. (IAIN Surabaya)
Muqowim, M.Ag. (UIN Yogyakarta)