Anak SD bawa HP Penulis : Sismanto Email: sirilwafa@gmail.com Semasa saya usia sekolah dasar dahulu di kampung belum ada orang-orang dewasa maupun remaja yang membawa handphone (HP) apalagi anak-anak seusia saya, usia tujuh tahunan. Selain harga yang tidak terjangkau pulsanya juga tergolong mahal. Hanya orang-orang tertentu saja yang mampu membelinya. Namun sekarang, di era informarsi digital hampir semua orang dewasa, remaja, maupun anak usia sekolah. Bahkan anak usia Taman Kanak-Kanak (TK) pun membawa HP. Memang jaman yang berbeda dan anggapan sebagai kebutuhan yang membuat demikian. Jika jaman kita dahulu orang tua mengkhawatirkan penggunaan telepon, sekarang anak-anak usia sekolah dasar (SD) atau bahkan usia play group sudah membawa telepon seluler (HP). Kita tidak boleh menyalahkan jaman yang demikian, bagi kita yang terpenting bisa memberikan pondasi karakter anak – anak sudah bisa memilih mana yang benar dan mana yang salah – kita tinggal mengawasi dan mengarahkan saja ekinginan anak. Bagi kita yang terpenting tidak membiarkan anak menelpon dan tidak mengawasinya di rumah. Sebagian orang tua (ayah) semoga Allah memberi petunjuk kepadanya tidak memberikan perhatian terhadap telepon dan tidak pula mengawasinya. Bahkan, ia memberikan kepada setiap anaknya, baik anak laki-laki maupun anak perempuan, telepon khusus di kamarnya. Ia tidak menyadari bahwa jika penggunaannya salah, telepon akan menjadi faktor perusak dan pemusnah, karena betapa banyak telepon itu menyebabkan timbulnya berbagai bencana dan kejahatan. Betapa banyak telepon itu menyebabkan kehormatan ternodai betapa banyak hanya karena telepon rumah tangga itu hancur berantakan. Pun demikian di era informarsi digital, jika jaman kita dahulu orang tua mengkhawatirkan penggunaan telepon, sekarang anak-anak usia sekolah dasar (SD) atau bahkan usia play group sudah membawa telepon seluler (HP). Apalagi HP dengan fitur-fitur yang serba canggih, kalau dulu telepon rumah hanya bisa menelpon saja – di HP anak tidak hanya bisa menelpon tapi bisa mengirim SMS. Lebih dari itu, di HP juga ada fitur kamera yang setiap anak bisa melakukannya – bila penggunaannya tidak sesuai bisa-bisa anak memotet hal-hal yang tidak kita inginkan. Yang paling parah lagi, di HP ada fitur video yang bisa merekan setiap adegan yang dilihatnya – bisa-bisa jika kita tidak mengawasinya anak-anak usia sekolah merekam hal-hal yang lagi-lagi tidak kita inginkan. Tidak salah memang jika orang tua memberikan anak HP, namun yang perlu dicatat adalah penggunaannya, terlebih lagi jika Hp tersebut terhubung GPRS sehingga dapat mengakses internet. Yang terakhir mengabaikan apa yang dibaca anak-anak dari hasil browsing internet di HP, karena tidak diragukan lagi bahwa bacaan seseorang, sangat mewarnai akal pikiran dan persepsinya, bahkan dapat memberikan dampak negatif atau positif bagi pembacanya. Kita lihat, ada sebagian orang tua yang tidak peduli terhadap bacaan anaknya, bahkan ia tidak pernah menanyakan tentang bacaan anak-anaknya, ia pun tidak pernah mengarahkan mereka untuk membaca yang bermanfaat dan memperingatkan mereka agar menjauhi bacaan yang berbahaya. Dengan bacaan-bacaan ini anak-anak bisa mendapatkan informasi yang mereka inginkan dari akses internet di HP nya dan tidak jarang pula bacaan-bacaan yang apabila tidak diawasi oleh orang tua akan berkonotasi negatif. sekali lagi bagi orang tua hati-hati dengan telepon dan HP yang dibawa anak..!! Sangata, 28 Nopember 2008