a Four Fingered Pianist; A Diary of Hee Ah Lee

Banyumili Travel
Minggu, 24 Maret 2024


Judul : a Four Fingered Pianist; A Diary of Hee Ah Lee

Penulis : Lee Hee –Ah

Penerjemah : Irma Ekawati

Halaman : x + 190 hlm
Penerbit : Elexmedia Komputindo

Kota Terbit : Jakarta
Terbit : 2008

Melihat cover sampul ini saya langsung tertarik untuk membacanya apalagi tertera kata diari di sana. Ya begitulah, saat ini buku-buku diari sangat dibutuhkan para penerbit dan diburu para pembaca. Tidak heran bila penerbit Elexmedia Komputindo kemudian menitahkan Irma Ekawati untuk menerjemahkan buku dengan judul asli “a Four Fingered Pianist; A Diary of Hee Ah Lee”.

Hee Ah yang menulis diari ini adalah seorang pianis cacat berjari empat. Walaupun tubuhnya sudah cacat sejak lahir, tetapi dia tetap seorang gadis yang periang, sehat, bersemangat, dan selalu tersenyum. Buku ini adalah diari yang dia tulis secara teratur sejak dia kelas 3 SD, kemudia diedit oleh Ko Jung-Wook seorang pemenang sayembara menulis yang kebanyakan isi buku karangannya adalah obrolan dari anak-anak penyandang cacat, keluarga dan temen-temannya.

Hee Ah menuliskan banyak guratan-guratan kesedihan di awal-awal tulisannya, namun kemudian mimpi demi mimpi dia raih dengan melakukan yang terbaik sampai akhir dalam hidupnya. Bila dulu dia pernah meminta kepada orang tuanya untuk tidak menunjukkan dirinya pada siapapun. Tapi, sekarang dia menunjukkan diarinya ini pada orang-orang yang disayanginya.

Jarinya hanya ada empat, lutut adalah telapak kaki baginya. Dia bahagia sekali bila mempunya kari dan tangan seperti anak-anak yang lain, dia sering menangis bila mengingat bentuk tubuhnya yang seperti itu sejak lahir, tapi sekarang, dia bisa hidup lebih senang. Walau bentuk tubuhnya berbeda dengan yang lain, tapi dia punya mimpi yang sama dengan kalian. Dia kan berusaha meraih mimpinya…..

Di dalam hidupnya dia mempunyai semboyan “berusaha melakukan yang terbaik sampai akhir” dengan begitu, dia bisa menyemangati dirinya sendiri dalam bermain piano. Hasilnya orang-orang yang mendengarkan permainan pianonya bisa merasakan kehangatannya.

Anak-anak bertanya pada Hee Ah,

“Kok kaki kamu pendek, sih?”

“Kalau aku setinggi ini kan bisa bisa berteman dengan kalian!”

Anak-anak bertanya pada Hee Ah,

“Apa tidak sakit bermain piano dengan empat jari saja?”

“Justru saat aku main piano, ada kekuatan yang muncul pada keempat jariku ini!”

Anak-anak bertanya pada Hee Ah,

“Mimpimu apa Hee Ah?”

“Aku ingin menjadi pianis dunia dan membuat surga dunia bagi penyandang cacat!”

Heeh Ah bertanya pada anak-anak

“Kalau mimpi kalian sendiri apa?”

Buku ini mengenalkan suatu cerita perjalanan seorang gadis cacat yang mampu memberikan isnpirasi bagi anak-anak cacat lainnya. Melalui buku ini, untuk anak-anak yang tidak mempunyai cacat tubuh, berbahagialah karena kalian mendapatkan anugerah berharga dari Tuhan yang tidak boleh disia-siakan. Selain itu, buku ini juga dapat dijadikan acuan bagi guru SD terutama yang mengajarkan anak didiknya menulis diari dengan baik.

Sangata, 27 Januari 2009

Sismanto

http://mkpd.wordpress.com