Genius Learning, Menggali Potensi

Banyumili Travel
Minggu, 24 Maret 2024


Sengata – Tuntutan  eksternal   dan  internal  dunia pendidikan  dalam pengembangan pendidikan  dasar di era reformasi dengan Kebijakan Otonomi Daerahnya semakin terasa ketika masyarakat sering mengartikulasikan adanya transparansi sistem pengelolaan lembaga persekolahan. Sebagai konsekuensinya adalah bahwa problem sosial semakin tampak dan dirasakan oleh masyarakat, kontrol sosial semakin mengemuka dilakukan oleh elemen-elemen masyarakat. Pendidikan pada umumnya dan khususnya pendidikan dasar merupakan komponen-dasar dan utama yang sangat penting dalam menyiapkan SDM masa depan yang berakhlak mulia, mandiri, dan percaya diri.

Dewasa ini upaya pengembangan pendidikan baik secara kualitas maupun kuantitas belum optimal pengelolaan dan capaiannya seperti yang dicita-citakan, karena itu masih diperlukan suatu upaya pengembangan pendidikan dengan menciptakan  kesempatan dan pemerataan pendidikan tinggi baik oleh Sekolah Dasar Negeri (SDN) maupun Swasta.

Keprihatinan terhadap krisis pendidikan di Indonesia dan khususnya di Kutai Timur mendorong Yayasan Pendiidkan Prima Swarga Bara (YPPSB) bertekad turut berpartisipasi meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Masyarakat pekerja tambang batubara di Sangata cukup besar jumlahnya, dengan membenahi pendidikan di lingkungan masyarakat tambang akan membantu mendidik sumber daya manusia, yang mana akan menjadi kekuatan bangsa Indonesia. Di era informasi, yang menjadi kekuatan utama suatu bangsa adalah SDM yang memiliki kualitas ilmu, jaringan otak, dan teknologi.

SD YPPSB 3 – Prima School sejak tahun pembelajaran 2007-2008 telah mengabdikan dirinya di tengah dinamika pendidikan masyarakat Sangata dan perlu diketahui bahwa SD YPPSB 3 – Prima School telah dipersiapkan oleh YPPSB menjadi sekolah tingkat dasar untuk mewujudkan pendidikan berkualitas dengan pelayanan prima yang terjangkau oleh masyarakat. Di tengah-tengan komoditasi pendidikan, pendidikan menjadi mahal, dan sulit terjangkau. Namun, SD YPPSB 3 – Prima School memberikan pelayanan pendidikan berkualitas dengan biaya yang terjangkau. SD YPPSB 3 – Prima School memperkenalkan model pendidikan dasar bermutu yang dapat dijadikan acuan bagi sekolah dasar-sekolah dasar, khususnya di lingkungan masyarakat Sangata.

Model Pembelajaran Kreatif dan Ramah Anak yang selaras dengan paradigma pembebasan dan humanisasi untuk mengeksplorasi dan mengembangkan potensi anak sehingga menjadi individu yang mandiri, kritis, dan kreatif. Model pembelajaran Kreatif dan Ramah Anak mengutamakan pada pengalaman ketahuidan, keberagamaan, dan berbagai pengalaman belajar yang aktif, kreatif, dan meneyenangkan; tidak lagi mengutamakan pada hapalan semata.

Salah satu cara dan bentuk komitmen SD YPPSB 3 –Prima School adalah dengan memberikan model-model pelatihan inovatif, trendsetter pendidikan, dan kali pertama diadakan di Kalimantan Timur, diantaranya pelatihan super (genius) leraning yang sedang diadakan di auditorium SD YPPSB 3. Pelatihan super (genius) learning yang digagas oleh SD YPPSB 3 – Primaschool di naungan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) PT. Kaltim Prima Coal yang bekerja sama dengan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) Surabaya. Kegiatan yang dipusatkan di ruang auditorium SD Primaschool – YPPSB 3 ini diikuti 68 siswa kelas VI yang terbagi menjadi 7 (tujuh) kelompok. Kelompok-kelompok itu terdiri atas Saturnus, Galaksi, Merkurius, Yamaha, Jupiter, Facebook, Neptunus. Peserta pelatihan, Dwi Ani ketika ditanya komentarnya menyatakan bahwa “ikut pelatihan Super Learning sangatlah menyenangkan, penuh tantangan, dan bisa belajar dengan baik.

Kegiatan yang rencananya dilaksanakan selama dua hari ini (20-21/11) akan mengupas tuntas kegeniusan siswa. Siswa sejak dini diberi pelatihan sehingga dapat membuat catatan efektif, membuat jembatan keledai, membuat mind mapping, dan dapat menggunakan speed reading dengan baik. Siswa diharapkan juga mampu menyeimbangkan penggunaan otak kiri dan otak kanan dengan ice breaking for learning. Disamping itu siswa juga diharapkan tampil percaya diri dalam mengahadapi ujian sekolah maupun ujian nasional. Kemudian siswa dapat mengetahui trik-trik mengerjakan soal ujian (UNAS/UASBN) secara efektif dan efesien.

Dalam sambutan pembukaannya dan sekaligus membuka acara Agus Yahya Rukmama, M. Pd., Acting Manajer Pendidikan YPPSB yang juga sebagai kepala SD YPPSB 2 menjelaskan bahwa “YPPSB merupakan lembaga pendidikan yang mengelola lembaga pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Lebih lanjut dia memberi penegasan bahwa kelas VI sekarang ini merupakan angkatan pertama yang akan diluluskan oleh SD YPPSB 3, sehingga pelatihan Super (Genius) Learning menjadi bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi pelatihan yang tidak didapat di bangku sekolah dan sekaligus menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada SD YPPSB 3 yang telah memberikan terobosan yang inovatif dalam hal model pembelajaran”.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala SD YPPSB 3 – Prima School Hj. Ani Purwati, S.IP., menyampaikan bahwa pelatihan super learning akan membawa manfaat terutama bagi murid-murid kelas VI sebagai persiapan menghadapi ujian maupun belajar di tingkatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, para siswa yang mengikuti pelatihan diharapkan sungguh-sungguh mengikutinya, dan sekaligus menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu terlaksananya pelatihan super (genius) learning. Lebih lanjut dia menambahkan di tahun 2009/2010 baru memiliki kelas VI, harapannya agar suskses dalam UAS/UASBN dan sekaligus mencanangkan target 10 besar di Kutai Timur.

Di tempat terpisah Sismanto, M. Pd., ketua panitia pelaksana pelatihan super (genius) learning menuturkan “Meminjam doktrin yang digunakan Mazhab Konstruktivisme bahwa pengetahuan itu tidak dapat ditransfer sebagaimana air dari teko dituangkan ke cangkir. Pengetahuan harus dibangun sendiri oleh murid. Murid bukan cangkir, melainkan tanaman. Guru bukan teko, melainkan penyiram air yang membuat tetanaman itu tumbuh berkembang. Apapun hebatnya seorang guru bila anak didiknya tidak mau mengembangkan potensi yang dimilikinya, maka sia-sialah guru yang menyirami tadi. Paralelisasinya, pelatihan ini akan sangat berguna bila siswa benar-benar menerapkan apa yang didapat dari pelatihan super (genius) learning dalam kehidupan belajarnya sehari-hari”. Dia menambahkan dengan adanya pelatihan super (genius) learning ini akan akan dapat dijadikan wahana bagi anak-anak dan sekaligus diagnosis untuk memetakan kelemahan dan kekurangan anak dalam pembelajaran dan sekaligus mempersipakn anak untuk UAS/UASBN.

Sementara Hj. Ani Purwati, S. IP., kepala sekolah SD YPPSB 3 – Prima School ketika ditemui di sela-sela acara mengatakan bahwa sangat termotivasi dengan SD YPPSB 1 dan SD YPPSB 2 yang telah lama mempunyai kelas VI. Sementara SD YPPSB 3 baru tahun ini mempunyai kelas VI sehingga SD YPPSB 3 juga tidak mau ketinggalan dengan dengan sekolah dasar-sekolah dasar di bawah naungan Yayasan Pendidikan Prima Swarga Bara (YPPSB) tersebut”. Dia menambahkan kami tidak hanya sekedar mengejar target pemerintah atas standar nilai minimal UASBN, tetapi memberikan warna dan dinamika untuk mengukir prestasi sebagaimana motto SD YPPSB 3 – Prima School “Tiada Hari Tanpa Prestasi, Tiada Prestasi Tanpa Kerja Keras” (*).