Dead line untuk mengumpulkan naskah dengan tema Sengata semakin mepet, tapi aku masih belum menemukan bahan tulisan tentang arti nama Sengata, aku begitu penasaran dengan nama itu, pasti ada arti dan sejarah dibalik nama itu. Aku agak miris ketika mendengar kelakar dari banyak orang yang mengartikan Sangatta yang menurut mereka artinya sangat menderita. Seberapa menderitanya kah mereka selama menetap di tempat ini? Masih banyak hal indah yang sebenarnya harus di syukuri ditempat ini, jika kita mau menyadarinya. Aku tertarik membaca artikaelnya Mas Arif di Katarsis terbitan Oktober 2008, yang bejudul Sangatta atau Sengata? di situ beliau menceritakan secara singkat mengenai sejarah daerah kota Sangatta dan sekitarnya yang di ditulis oleh Murhansyah, Sip. berjudul Erau Kemilau Kearifan Masa Silam. Cerita singkatnya adalah demikian : Konon dahulu ada seorang kerabat sultan kutai yang bernama Aji Pao, dia bersama rombongan meminta daerah yang dapat dikembangkannya sebagai bagian tempat bertani, berburu dan bermukim. Akhirnya Aji Pao dan pengikutnya menemukan sebuah daerah dialiran sungai yang dijaga mahluk halus. Mahluk yang berjumlah tiga tersebut di beri nama sang. Yang pertama adalah Sang Kima menjaga aliran sungai Api-api dan sekarang menjadi Sangkimah, kemudian Sang Atan yang sekarang dikenal sebagai daerah Tanjung Santan, lalu Sang Attak yang menjadi penjaga aliran sungai Api-api yang utama dan kini kita kenal dengan Sangatta. Ada satu aliran sungai Api-api yang menuju laut dan belum ada penjaga, daerah itulah yang diminta Aji Pao. Daerah itu yang dikenal dengan nama Bontang. Dikarenakan kurang puas membaca artikel singkat tentang asal usul nama Sengata yang aku baca di bulletin katarsis tadi, akhirnya aku menemui seorang kawan lama, teman sekelas ketika SMP dulu yang bernama Misran, aku yakin akan mendapatkan keterangan darinya mengenai kisah dibalik nama tempat ini, karena kawanku ini adalah suku Kutai Sengata, yang pastinya masih terhubung benang merah dengan asal usul nama itu, karena ia adalah penduduk asli tempat ini. Jika bicara tentang Sengata berarti tidak bisa dipisahkan dengan penduduk aslinya yaitu suku Kutai Benar saja, aku menemukan cerita dengan fersi yang berbeda. Menurut buku yang pernah ia baca tentang sejarah Sengata yang ditulis oleh Rosihan Achmad BA, Nasrun Gani, M Rifai, Donga, Tung, M Thaha Z, dkk. Berikut cerita singkat mengenai sejarah nama Sengata. Sengata berasal dari kata “sengat” yang maksudnya tersengat secara mendadak atau tiba-tiba. Dahulu sering terjadi pertempuran antar suku untuk memperebutkan wilayah kekuasaan. Sekitar tahun 1546 pernah terjadi serangan besar-besaran secara tiba-tiba antara suku dayak Bahau melawan Suku Kutai yang dipimpin oleh kepala sukunya. Lokasi pertempurannya di hulu sungai Mentoko yang bernama Kepet (dahulu kota tua berada disana, beberapa orang yang beruntung pernah menemukan benda-benda kuno ditempat itu), senjata yang digunakan oleh suku Kutai untuk melawan musuhnya menggunakan madu yang dipanaskan hingga mendidih, kemudian dituangkan kedalam guci. Kemudian guci-guci tersebut dibawa naik keatas pohon yang tinggi, untuk memanjat pohon-pohon tersebut dibuatlah tangga yang bernama behek yaitu berupa pahatan didahan pohon untuk pijakan hingga keatas dahan untuk bersembunyi. Ketika musuh sudah tepat berada dibawah pohon, madu panas tadi dituangkan dari guci, musuh-musuh itu merasakan tubuhnya tersengat cairan panas dari madu yang mendidih itu, pertempuran itu akhirnya dimenangkan oleh suku Kutai, lalu kata sengat tadi diabadikan menjadi nama wilayah yang kemudian menjadi Sengata. Konon dulu suku Kutai adalah suku yang suka membangkang untuk membayar upeti kepada raja. Berikut silsilah kepala adat suku Kutai Sengata yang aku peroleh dari kawanku Misran, sejak tahun 1678 – sekarang. Aku berusaha ingin mendapatkan buku yang pernah dibaca oleh kawanku tadi untuk melengkapi naskahku, tapi sayangnya hingga waktu pengumpulan naskah berakhir buku langka yang dicari tadi belum ditemukan juga oleh pemiliknya, aku sangat kecewa sekali, tapi masih akan tetap berusaha untuk menemukan buku tua tersebut untuk mengungkap kebenaran sejarah Sengata. Aku yakin mungkin masih ada beberapa fersi kisah berbeda mengenai asal-usul dibalik nama Sengata, kita masih belum menemukan buku-bukunya. Menurut aku ini cukup penting. Dengan mengenal sejarah lampau kota Sengata, berarti kita menumbuhkan rasa cinta dan rasa memiliki terhadap kota ini, kita jadi tau cara menghargai tiap sudut kota ini. Semoga kebenaran sejarah dibalik nama kota Sengata bisa segera dibuktikan oleh ahlinya. ditulis oleh: Siti Fatimah 11 November 2008 Dimuat di Buku Antologi Menulis FLP “Sangatta Banyak Cerita”