AirAsia (AK/ AXM) merupakan airlines berbiaya rendah penuh (Full-Low-Cost Carrier/LCC). Sebagai maskapai Full-LCC pertama di Indonesia, maskapai Malaysia ini menawarkan fasilitas tambahan yang dapat dibeli oleh calon penumpang dan tidak termasuk di dalam harga tiket pesawat yang dipertahankan untuk tetap rendah dan terjangkau. Mulai dari bagasi, makanan dan pemilihan tempat duduk semuanya dapat dibeli secara terpisah oleh calon penumpang sewaktu melakukan online booking. Salah satu dari lisensi AirAsia International yang melayani Indonesia dikenal dengan maskapai AirAsia Indonesia (QZ/ AWQ). Air Asia Indonesia berdiri pada tahun 2004 dan melayani seluruh rute domestik sementara rute internasionalnya tetap dipegang oleh AirAsia (AK) dan QZ. AirAsia Indonesia mempunyai basis utama di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Semua rute AirAsia, baik domestik maupun internasional beroperasi dari Terminal 3. Air Asia Indonesia masuk dalam Kategori 1 dalam hal kualitas keamanan penerbangan. Selain itu, AirAsia pernah dianugerahi Skytrax World’s Best LCC selama 5 tahun berturut-turut. Indonesia AirAsia menargetkan untuk mengoperasikan 34 armada Airbus hingga penghujung tahun 2015. AirAsia juga memiliki ketetapan untuk hanya mengoperasikan armada pesawat baru yang berusia rata-rata 3 tahun, demi tetap menghemat konsumsi bahan bakar pesawatnya. Hingga saat ini, AirAsia belum pernah mengalami kecelakaan pesawat. AirAsia juga terkenal sebagai maskapai yang paling sering menggelar tiket promo. Air Asia promo tersebut mencakup mulai dari tiket pesawat Promo Karnaval 2 Juta Kursi hingga Promo Kursi Gratis serta jenis tiket pesawat promo Air Asia lainnya yang beraneka ragam dengan frekuensi penerbitan rata-rata satu kali dalam seminggu. Akibatnya, tiket murah atau promo Air Asia menjadi incaran yang paling ditunggu-tunggu oleh para penumpang pesawat. AirAsia juga menjadi maskapai pertama di Indonesia yang menerapkan metode ticket booking secara online. Hal ini adalah salah satu cara yang sangat efisien dalam menekan biaya operasional sehingga harga tiket dapat tetap terjangkau. Sistem Air Asia online booking ini sangat mempermudah para calon penumpang dalam melakukan reservasi, yang kemudian banyak diikuti oleh maskapai lainnya di Indonesia. Airbus A320-200 22 pesawat Kota Populer Jakarta Bali / Denpasar Surabaya Bandung Makassar Medan Padang Semarang Yogyakarta Balikpapan Jawa Bandung Jakarta Semarang Solo Surabaya Yogyakarta Sumatera Banda Aceh Medan Padang Palembang Pekanbaru Kalimantan Balikpapan Sulawesi Makassar Manado Bali & Nusa Teng. Bali / Denpasar Lombok Luar Negeri Bangkok Hong Kong Johor Bahru Kuala Lumpur Kuching Penang Phuket Singapore Cara Reservasi tiket AirAsia adalah sebagai berikut: Cari rute AirAsia yang diinginkan di search box di atas (lihat Cara Pakai untuk bantuan) Isi data penumpang Pilih Cara pembayaran Bayar dan e-tiket AirAsia akan dikirimkan ke email Anda. E-tiket AirAsia dapat berlaku sebagai bukti untuk terbang dengan menggunakan pesawat AirAsia. Jika Anda telah mendapatkan e-tiket pada email, maka e-tiket dapat di-print sebagai bukti sah dan untuk dibawa pada saat melakukan check-in. Untuk keterangan lebih lanjut silahkan baca halaman FAQ ketentuan dan prosedur refund. Hanya dapat dilakukan melalui Call-Center AirAsia: 021-29270999. Hanya dapat dilakukan untuk kelas Premium Flatbed. Tidak bisa. Hanya dapat dilakukan melalui Call-Center AirAsia: 021-29270999. Perubahan jadwal penerbangan dapat dilakukan selambat-lambatnya 48 jam sebelum waktu keberangkatan. Untuk tiket harga promo/terendah, perubahan ini dikenakan biaya perubahan per orang dan per sektor, plus selisih harga tiket. Untuk tiket Premium FlatBed, perubahan hanya dikenakan selisih harga tiket. Tidak bisa. Setelah melakukan transaksi tiket pesawat, AirAsia tidak memperbolehkan refund untuk alasan apapun termasuk kompensasi akan segala jenis kehilangan atau ketinggalan pesawat. Hal Ini diterapkan karena perusahaan berfokus kepada penekanan biaya penerbangan agar tetap rendah dan terjangkau. Refund hanya dapat dilakukan dikarenakan oleh pembatalan sepihak dari pihak maskapai. Berdiri tahun 1993, AirAsia yang adalah milik BUMN Malaysia DRB-HICOM melakukan penerbangan perdananya pada bulan November 1996 dengan Boeing 737. Pada saat awal berdirinya, Malaysia sudah memiliki banyak maskapai yang melejit, mengakibatkan kerasnya persaingan yang harus dihadapi oleh AirAsia generasi pertama ini. Karena dililit hutang yang cukup besar (40 juta Ringgit Malaysia), akhirnya pada 2 Desember 2001 DRB-HICOM menjual saham AirAsia kepada bekas petinggi TimeWarner yaitu Tony Fernandes seharga 1 RM. Sejak diambil alih oleh Tony Fernandes, AirAsia mengalami proses rebranding total dalam jangka waktu 1 tahun saja, AirAsia sudah meraih profit. AirAsia diubah menjadi maskapai penerbangan berbiaya murah (LCC) pertama di Asia Tenggara, yang menawarkan tarif promo besar-besaran. Demi melebarkan sayapnya keluar Malaysia, AirAsia airlines membuka beberapa airline di negara tetangganya, seperti Thai AirAsia (FD/AIQ) pada tahun 2003 serta membeli maskapai bangkrut Awair di Indonesia untuk kemudian di-rebranding menjadi Indonesia AirAsia (QZ/AWQ) pada tahun 2004. AirAsia menjadi pionir penerbangan berbiaya murah di Indonesia. Rute-rute yang belum ada sebelumnya juga dibuka oleh AirAsia di tanah air. Selain itu, penerbangan murah jarak jauh juga dipelopori oleh Tony Fernandes, dengan melayani rute dari Kuala Lumpur ke kota-kota di Australia, Eropa, Korea dan Jepang. Maskapai jenis jarak jauh ini disebut sebagai AirAsia X, dengan kapasitas armada Airbus A330. Tidak hanya sampai di situ, rute-rute ke London, Gold Coast, hingga Tokyo juga mulai dilayani oleh AirAsia X dengan harga rendah. Pada Maret 2005, nama AirAsia melejit ke kalangan ramai ketika maskapai ini melakukan pembelian besar-besaran sebanyak 40 Airbus A320. Secara bertahap, armada lama Boeing 737-300 dari AirAsia generasi pertama mulai digantikan oleh armada baru Airbus A320 ini. Inilah yang juga menjadi salah satu ciri khas sebuah LCC, yaitu adanya utilisasi pesawat yang tinggi dengan menggunakan satu jenis armada saja. Sesudah proses remodernisasi pesawat AirAsia Malaysia, keseluruhan Boeing 737-300 dari FD dan QZ juga kemudian dipensiunkan dan diganti menjadi A320. Tahun 2011 adalah tahun di mana AirAsia Indonesia mulai menaruh fokus di penerbangan domestik. Rute-rute yang jarang ditempuh oleh maskapai lain seperti Bandung-Medan, Pekanbaru-Medan, hingga Denpasar-Darwin dibuka. Hal ini dianggap sebagai hal positif dari warga Indonesia. Pada tahun berikutnya, Air Asia Indonesia membuka hub baru mereka di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar. Strategi baru pun dicanangkan untuk melayani rute-rute di wilayah Indonesia Timur. Hal pelebaran sayap ke timur Indonesia ini juga semakin disambut baik berkat harga yang terjangkau dan karena sebelumnya rute-rute ini hanya dikuasai oleh satu maskapai saja. Pramugari AirAsia mengenakan seragam yang mengutamakan keefisienan dalam melayani penumpang di atas pesawat sambil juga mengutamakan keanggunan. Pramugari AirAsia mengenakan setelan blouse putih dan blazer merah yang sama dengan warna logo AirAsia, dengan kombinasi bawahan rok pendek merah. Pramugara AirAsia mengenakan setelan berwarna hitam. Sebagai maskapai Full-LCC, AirAsia tidak menyediakan fasilitas makanan maupun minuman gratis kepada penumpang. Namun tersedia makanan berupa snack ringan dan minuman yang dapat dibeli dari kru kabin AirAsia. Bayi ataupun anak-anak yang berusia antara 9 (sembilan) hari sampai dengan 2 (dua) tahun atau 24 bulan saat tanggal perjalanan dikenakan tarif sendiri yang dapat dilihat di Rincian Biaya http://www.airasia.com/id/id/our-fares/fees-and-charges.page Anak di bawah umur diijinkan melakukan penerbangan dengan syarat berada dalam pangkuan orang dewasa. Maksimal 1 anak untuk 1 penumpang dewasa. Kereta bayi tidak diijinkan berada di dalam kabin pesawat. sumber: http://www.traveloka.com/airasia diakses 15 Desember 2013Kota Tujuan AirAsia
Cara Reservasi AirAsia
E-tiket AirAsia
Perubahan/Pembatalan/Refund AirAsia
Prosedur Refund
Ubah Nama
Reroute/Pindah Rute
Rebook/Reschedule
Pembatalan (Cancellation) & Refund
Sejarah AirAsia
Kebijakan penumpang anak-anak dan bayi AirAsia