KOMPAS.com — Perangkat elektronik yang memancarkan sinyal elektromagnetik seperti ponsel atau smartphone memang masih menjadi momok di dunia penerbangan. Banyak diskusi yang membahas tentang bahaya yang bisa ditimbulkan oleh perangkat tersebut saat digunakan di dalam pesawat. Hingga kini, Federal Aviation Administration (FAA), lembaga yang berpengaruh di dunia penerbangan, memilih untuk melarang perangkat seperti smartphone untuk digunakan di dalam pesawat demi alasan keselamatan. FAA beralasan, perangkat elektronik yang digunakan selama penerbangan tidak hanya bisa mengganggu sistem elektronik pesawat, tetapi juga bisa mengurangi situation awareness penumpang sendiri jika sewaktu-waktu terjadi bahaya. Namun, dengan semakin pesatnya teknologi, sambungan telepon bisa dilakukan dari pesawat terbang melalui satelit dan jalur komunikasi terpisah dari sistem elektronik pesawat. Teknologi ini juga menjadi jualan maskapai penerbangan untuk menarik penumpang. Beberapa maskapai pun ramai-ramai mengadopsi teknologi in-flight connectivity di dalam unit pesawatnya. Dengan teknologi ini, penumpang bahkan tidak hanya bisa menelepon dari pesawat, tetapi juga berselancar Internet. Namun, untuk menyelenggarakan layanan in-flight connectivity tersebut, maskapai harus melewati proses sertifkasi yang ketat. Karena itu, belum banyak maskapai penerbangan yang memiliki layanan ini. Beberapa maskapai telah lolos sertifikasi dan memungkinkan penumpangnya melakukan panggilan telepon dari dalam pesawat saat sedang terbang menjelajah. Seperti dikutip dari Total Blue Sky (12/2/2014), hingga akhir tahun 2013, berikut adalah beberapa maskapai tersebut. Aer Lingus (Irlandia) Namun, perlu diingat bahwa tidak semua unit pesawat milik maskapai di atas mendukung panggilan telepon dan konektivitas internet, hanya dalam tipe atau jenis pesawat tertentu saja yang mereka miliki.
Aeroflot (Rusia)
Air France (Perancis)
All Nippon Airways (Jepang)
Azerbaijan Airlines (Azerbaijan)
British Airways (Inggris)
Cebu Pacific Air (Filipina)
Egyptair (Mesir)
Emirates (Uni Emirat Arab)
Etihad (Uni Emirat Arab)
Garuda Indonesia (Indonesia)
Hong Kong Airlines (Hongkong)
KLM (Belanda)
Lufthansa (Jerman)
Oman Air (Oman)
Philippine Airlines (Filipina)
Qantas (Australia)
Qatar Airways (Qatar)
Royal Jordanian (Yordania)
Saudi Arabian Airlines (Arab Saudi)
SAS (Denmark, Norwegia, Swedia)
Singapore Airlines (Singapura)
TAM Airlines (Brasil)
TAP Portugal (Portugal)
Transaero (Rusia)
Virgin Atlantic (Australia)