Pengajian darus hasaniah ramadhaniyah merupakan tradisi para raja Maroko sejak dahulu yang kerap mengundang ulama-ulama guna menyampaikan ceramah pada bulan suci Romadon di istana. Raja Sultan Moulay Ismail (1672 sampai 1727) adalah raja Maroko pertama yang memulai pengajian Romadon tersebut. 26 Agustus 2010, ketua umum pengurus besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Said Aqil Siroj menjadi ulama Asia pertama yang memberikan ceramah di depan Raja Maroko Muhammad VI di istana raja di Kota Cassablanca. KH. Said Aqil tampil di hadapan Raja, keluarga istana, para petinggi pemerintahan, duta besar negara sahabat, dan undangan khusus lainnya dalam acara pengajian Darus Hasaniah. Ceramah yang berjudul “perlindungan agama dan kepercayaan di negara demokrasi, sanggahan atas pendapat yang memisahkan agama dari negara”. Pada intinya, Kyai Said Aqil Siroj memaparkan mengenai doktrin Islam yang menghargai kebebasan untuk beragama secara individu dan adanya pluralitas.
