banyumilitravel.co.id – Sangatta. Minggu, 26 Februari 2017 Ikatan Guru Indonesia IGI cabang Kutai Timur mengadakan workshop literasi digital yang diadakan di MIN 1 Kutai Timur. Kegiatan ini merupakan lanjutan workshop yang telah diadakan pada bulan sebelumnya. Kegiatan yang secara resmi oleh kabid Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) dinas pendidikan kabupaten Kutai Timur, Sudirman, SH., M. Si itu diikuti tujuh belas peserta dari berbagai kecamatan yang tersebar di Kutai Timur, diantaranya dari Kecamatan Busang, Bengalon, Sangatta, Teluk Pandan, dan Kongbeng. Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah pendalaman materi workshop literasi digital dan mencari aplikasi apa sajakah yang tepat untuk digunakan sebagai pembelajaran. Sialah satu trainer nasional IGI yang didaulat sebagai pemateri, Sismanto HS menyampaikan tentang praktik langsung menggunakan aplikasi yang ada di HP yang dimiliki. Pada kesempatan tersebut, peserta diajarkan cara beinteraksi aktif melalui program telegram yang ada di aplikasi Android, dengan cara dibuat group telegram memudahkan guru dan siswa untuk belajar bersama, baik soal-soal online maupun try out yang diberikan guru kepada siswa. Ia juga mengenalkan kepada peserta workshop beberapa aplikasi bot telegram. Robot canggih yang ada pada apliakasi telegram ini sangat tepat digunakan guru untuk berinteraksi sebagai mesin penjawab otomatis siswa. “Aplikasi telegram merupakan salah satu aplikasi yang ada di HP android yang tepat digunakan sebagai sarana pembelajaran. Fitur yang ada di grup telegram sebagai sarana komunikasi antara murid dan gurunya, juga sebagai sarana latihan-latihan soal, dan game edukasi. Anak menginstal aplikasi telegram, kemudian masuk ke grup telegram yang sudah disiapkan nantinya akan disambut dengan robot canggih dengan ucapan selamat datang ” ujar guru yang aktif di organisasi sosial dan keagamaan ini. Pada kesempatan itu juga, Sismanto HS, begitu panggilan akrabnya, juga mengajarkan kepada peserta untuk berinteraksi secara produktif dengan media HP, gutu bisa mengirim tugas, PR, lewat HP yang dimiliki siswa. Bahkan bila sudah mahir, kegiatan belajar mengajar sudah tanpa menggunakan kertas lagi. “Apliaksi telegram juga dilengkapi dengan channel, pemberi informasi. Pihak sekolah bisa memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memberikan informasi kepada warga sekolah, tanpa harus menggunakan surat pemberitahuan lagi” Pungkasnya.