banyumilitravel.co.id – Workshop lanjutan literasi digital Ikatan Guru Indonesia IGI cabang Kutai Timur yang dipusatkan di MIN 1 Kutai Timur, membuka profil dan gagasan kabid Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK) dinas pendidikan kabupaten Kutai Timur, Sudirman, SH., M. Si., Minggu (26/02/2017). Mengawali perkenalannya kepada peserta workshop literasi, Sudirman mengungkapkan bahwa sebelumnya ia bekerja selama 17 tahun di badan kepegawaian daerah (BKD), dan saat ini kurang lebih 2 bulan dimutasi ke dinas pendidikan juga pada bidang yang mirip. Baginya, berada di dinas pendidikan sebagai kabid PMPTK merupakan habitat yang tidak asing, sehingga tahu seluk peningkatan kompetensi yang dibutuhkan guru. “selama ini saya justru menemukan habitat saya sendiri. Saya masih guru, bagian dari guru sejak tahun 1984, sejak saya mulai awal kuliah di tahun 1984 saya sudah mengabdikan diri sebagai tenaga guru pada sekolah luar biasa. Lanjut lagi, ketika itu saya mengambil ilmu politik pemerintahan, juga mengajar di pondok pesantren di tenggarong” Ujar kandidat doktor Universitas Merdeka (unmer) Malang mengawali perkenalannya. Ditanya tentang program literasi pendidikan dan juga dicanangkannya Kutai Timur sebagai kabupaten literasi, Sudirman mengungkapkan bahwa literasi bukan sebuah keharusan, melainkan sebuah kebutuhan. “Literasi adalah sebuah keharusan, jangan hanya sekedar dilakukan hanya pada tingkat workshop atau seminar saja. Melaikan menjadi sebuah kebutuhan. Ibarat makan pak kalau tidak ikut program literasi lapar. Pada dasarnya termotivasi untuk kita belajar belajar dan belajar” Ia melanjutkan bahwa peningkatan kompetensi guru merupakan sebuah kebutuhan dengan cara mengkombinasikan kan antara profesionalisme, skill, dan attitude “Sebagai wujud dari bagian dari peningkatan kompetensi guru adalah bagaimana mengkombinasikan kan antara profesionalisme, skill, dan attitude” Ia juga berharap bahwa dinas pendidikan Kabupaten Kutai Timur maupun IGI dapat bekerjasama dalam meningkatkan mutu dan kompetensi guru, baik dalam keadaan defisit anggaran maupun tidak. “Mudah-mudahan IGI bisa menjadi mitra kami, baik ketika dalam keadaan defisit anggaran. Mudah-mudahan kedepannya dalam kondisi anggaran tersisih kita bisa melakukan kerja sama, di dalam hal-hal yang seperti ini. tidak sebatas literasi saja, tapi bagaimana khususnya di bidang peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan” ujarnya melanjutkan. Iya juga berharap banyak kepada para guru, peningkatan dan pengembangan kompetensi mungkin tidak mendapat apa-apa yang kita lakukan hari ini, mungkin mengeluarkan biaya, tetapi Tuhan akan membalas di tempat lain. “Setiap kegiatan bernuansa ibadah, pengertian kalau semboyan selama ini guru pahlawan tanpa tanda jasa, tapi kalau menurut keyakinan saya guru adalah tempat menambah pahala” lanjutnya. “mari kita saling memotivasi, apa yang kita lakukan hari ini, mudah-mudahan berbuah baik dan menjadikan kita sebagai motivator, sebagai sumber motivasi, sumber inisiasi sehingga apa yang kita lakukan itu akan mendorong anak kita menjadi orang-orang yang berkarakter” pungkas orang yang pernah mengajar di pondok pesantren Tenggarong ini.