Sangatta – Setelah sempat tertunda beberapa waktu, sebanyak 96 Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kutai Timur (Kutim) masa khidmad 2016-2021, hari ini pengurus PCNU dilantik di gedung serbaguna bukit perkantoran bukit pelangi sangatta, Minggu (19/2/2017). Bukan hanya pelantikan pengurus cabang NU Kutai Timur saja, namun kegiatan ini juga dirangkai dengan pelantikan pimpinan cabang Fatayat NU Kutai Timur masa khitmad 2017-2022. Kegiatan dihadiri Ketua PBNU Regional Kalimantan, Farid Wadjdy sekali,us mwmberikan tausiyah Ketua Pengurus Wilayah NU Kaltim, KH. M. Rasyid, Bupati Kutai Timur, DPRD, semua SKPD, Ormas, Parpol, dan Warga Nahdliyin. Ribuan warga nahdliyin menghadiri pelantikan pengurus PCNU dan pimpinan Fatayat NU Kutai Timur dari segenap penjuru kabupaten Kutai Timur tidak hanya dari kota sangatta saja, namun juga dihadiri perwakilan majelis wakil cabang kecamatan se Kutai Timur. Berangkat atas hasil konfercab III tersebut, dikeluarkannya surat keputusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama nomor 104/A.20.04.d/10/2006 tentang pengesahan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur, tertanggal 19 Muharam 1438 H bertepatan dengan 20 Oktober 2016 yang secara legal formal mengesahkan pengurus cabang NU Kutai Timur dengan Rais Suriah Habib Muhammad Baqir, ST, MBA., dan Drs. H. Irawansyah, M. Si sebagai ketua tanfidziyah NU Kutai Timur masa khidmad 2016-2021. Untuk diketahui Sekertaris Kabupaten, Drs H. Irawansyah, M. Si. sebelumnya telah dipilih secara aklamasi oleh 18 Majelis Wakil Cabang (MWC), pemilik suara Konfercab III NU menjadi Ketua PC NU Kutim menggantikan Ir. H. Ismunandar, MT dalam konferensi cabang yang digelar di Hotel Kutai Permai pada 29-30 Agustus 2016 lalu. Sementara Kastinah Widarta, SE terpilih menjadi Ketua Fatayat NU Kutai Timur nasa khidmat 2017-2022 secara aklamasi dalam konfercab Fatayat NU yang digelar beberapa bulan yang lalu. Terpilihnya Drs. H. Irawansyah, M. Si sebagai ketua tanfidziyah NU Kutai Timur secara aklamasi pada 29–30 Agustus 2016 lalu. Pada konferensi Cabang III yang diselenggarakan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (NU) Kutai Timur di hotel Kutai Permai. Hasil konfercab tersebut, salah satunya adalah terpilihnya rais suriah dan ketua tanfidziyah NU Kutai Timur ini merupakan momentum bagi warga Nahdliyin untuk membangun NU Kutai Timur untuk periode lima tahun mendatang yang saat ini masih dirasa belum optimal perannya. Dalam sambutannya, ketua tanfidziyah NU Kutai Timur yang dilantik, Drs. H. Irawansyah, M. Si mengungkapkan keinginan pengurus cabang NU Kutai Timur untuk membangun sekretariat PCNU. “Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur periode ini akan bergerak cepat melalui program-program produktif dan berkesinambungan, bahwa mulai tahun ini dan paling lambat 2018, mudah-mudahan sekretariat PCNU Kutai Timur bisa terwujud” Ujar Irawansyah. Lanjut Irawansyah, mengajak komponen-komponen NU, baik pengurus, lembaga, dan badan otonom NU untuk bersinergi dan bekerja secara harmonis. “Mudah-mudahan kita bisa bekerja secara harmonis, mengemban tugas, memelihara NU, dan memelihara bangsa republik indonesia. Sehingga dengan demikian NU merupakan mitra yang terbaik bagi pemerintah di dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan” Pungkas Irawansyah, yang juga menjabat sekretaris daerah Kabupaten Kutai Timur. Orang nomor satu di Kutai Timur, Ismunandar tampak sangat antusias menghadiri hingga acara berakhir, bahkan sampai sesi foto-foto bupati masih mempersilakan bila ada masyarakat yang ingin berfoto bersama bupati. Bahkan bupati pada kegiatan tersebut menggunakan jas hijau kebesaran NU dengan simbol bumi dan bintang sembilan. Romantika bupati Kutai Timur barangkali tidak bisa dilupakan, mengingat beliau pernah menjabat menjadi orang nomor satu di organisasi keagamaan berbasis tradisional NU ini, ketika menjadi Rais syuriah Kutai Timur rumah masa khidmad 2006-2011, dan dilanjutkan menjadi ketua tanfidziyah PCNU masa khidmat 2011-2016. Dalam sambutannya Bupati pada acara pelantikan pengurus cabang Nahdlatul Ulama Putih Timur pentingnya mentradisikan kegiatan-kegiatan keagamaan yang selama ini dilakukan oleh NU. “Pengurus NU yang dilantik sekarang hendaklah senantiasa mentradisikan dan merutinkan kegiatan-kegiatan yang selama ini ada, dan sudah dilakukan oleh warga nahdliyin” ujar bupati Ismu. Disamping memberikan pesan khusus kepada pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur yang dilantik, bupati juga memberikan pesan khusus kepada pimpinan cabang Fatayat NU yang dilantik untuk menyangkal disajikan program program kerja fatayat dengan program kerja PCNU. “NU adalah Bapaknya, sementara fatayat adalah anaknya. Bila orangtua menjalankan program ke hulu, maka hendaknya fatayat mengikuti kegiatan itu ke hulu. Jangan sampai bapaknya ada di hulu, sementara anaknya ada di hilir” pungkas Bupati, yang juga mantan ketua pengurus cabang Nahdlatul Ulama Kutai Timur.